Kamis, 17 Januari 2013

SLIGHT STORY (Chapter 2)




Kyuhyun POV

Aku bosan. Hari ini aku hanya memiliki satu jadwal dan itu akan kuselesaikan dalam satu jam lagi. Setelah itu? Aku harus melakukan apa?
Aku putuskan untuk pulang ke dorm saja. Siapa tahu aku bisa melakukan sesuatu disana. Mungkin aku bisa… Sungmin hyung! Ah, aku baru saja ingat bahwa ia masih sakit. Apakah aku harus merawatnya? Aku kan namjachingunya? Ah, tapi aku masih terlalu canggung untuk melakukannya. Atau aku pergi saja dan pura-pura tak tahu bahwa dia masih sakit? Ah, itu terlalu jahat! Lalu apa yang harus kulakukan? …
Aish, baiklah, aku akan melakukannya!
Kuputuskan untuk pulang setelah jadwalku selesai. Tak lupa aku membawakan beberapa buah dan makanan kesukaan Sungmin hyung. Ah, sepertinya aku ingin mengakhiri kecanggungan kami hari ini juga.
Aku bersiap dengan wajah ceria tanpa dosaku dan memasuki dorm. Aku melangkah menuju kamar namjachinguku yang manis itu. Sebelum langkahku sampai kamarnya, aku mendengar suara tawa renyah yang aku yakin itu suara Minnieku. Namun, apa yang membuatnya bisa tertawa? Atau siapa?
Aku putuskan untuk masuk ke kamarnya. Dan…
DEG!
Kulihat MinnieKU tengah bercanda dengan Henry yang entah sejak kapan ada disana. Hell! Apa yang dia lakukan di kamar namjachinguku?!
“Eh? Kyu? Masuklah… “ kata Sungmin hyung padaku disela tawanya.
Aku diam beberapa saat. Aku hanya memandang pedih mereka berdua.
“Ani, hyung. Aku hanya ingin memberimu ini. Lanjutkanlah!”
Lalu ku tinggalkan begitu saja bungkusan buah dan makanan itu di lantai kamarnya. Aku pergi ke kamarku sendiri dan membanting pintu itu keras-keras. Sungguh aku benci melihat mereka berdua!
Mengapa pipi bakpao tak imut itu ada disini? Apa yang dilakukannya disana? Hei, itu kamar namjachinguku! Kamar MinnieKU! Dan tawa apa itu, Minnie?! Kau namjachinguku! Bagaimana bisa kau terlihat begitu bahagia dengan namja lain?! Tunggu, apakah Henry lebih bisa membuatnya bahagia? Apakah Sungmin hyung akan meninggalkanku dan memilih bersama Henry? Ah, andwae! Tapi, aku mungkin memang jahat padanya… Tapi kan…
Aaaaarrghhh! Aku tak tahu!
Aku mengacak kasar rambutku sendiri. Aku menjadi labil karena hipotesis egoisku. Sungguh, aku tak ingin kehilangannya. Dan kini aku semakin takut dengan adanya Henry disisinya.
Kyuhyun POV end

Normal POV
Malam menunjukkan pukul 10.00 KST. Dan hanya tersisa Kyuhyun dan Sungmin di dorm lantai 11. Mengingat Eunhyuk kini tengah menggantikan Sungmin untuk siaran Sukira bersama Ryeowook. Tentu bukan hal yang mudah untuk Kyuhyun menghindari kecanggungan dengan kekasihnya saat ini. Hingga akhirnya ia putuskan untuk menemui Minnenya yang kini sudah terlelap di dalam kamarnya.
Ia memasuki kamar bernuansa pink itu. Nuansa yang dulu pernah dirasakannya ketika mereka masih menjadi roommate. ‘Ah, aku merindukan ini semua’ batin Kyuhyun.
Kemudian ia mendekati gundukan di atas tempat tidur yang ia yakini itu adalah Minnienya. Ia sangat merindukan seseorang dibalik selimut itu. Selimut yang juga bernuansa pink itu menyingkap dibagian atasnya sehingga memunculkan wajah imut sang kelinci yang sedang terlelap.
Oke, Sungmin memang tak sepenuhnya tertidur. Memang matanya tertutup namun ia masih bisa mendengar dan merasakan segalanya. Bahkan ketika Kyuhyun duduk di samping tempat tidurnya dan membelai pipi chubbynya. Ingin sekali ia melompat dan memeluk sang namjachingu, namun ia ingin tetap seperti ini. Merasakan belaian Kyuhyun yang sudah sejak lama tak didapatkannya.
“Minnie-ah...” lirih Kyuhyun disela belaiannya. “Mianhae. Jeongmal mianhae…”
Hati Sungmin menjerit ketika itu pula. Ia ingin menangis. Namun tak mungkin. Ia masih ingin merasakan cinta dari Kyuhyun yang ia salurkan lewat belaian-belaian lembut itu.
“Kau tahu, ini terlalu menyakitkan bagiku. Kumohon, hentikan semua ini. Berhentilah menyiksaku. Berhentilah membuatku cemburu.” Racau Kyuhyun.
Kini Kyuhyun menggenggam tangan Sungmin dan menciumnya berkali-kali. Ada hal lain yang dirasakan tangan Sungmin. Basah.
Bukan. Ia yakin itu bukan saliva Kyuhyun. Lalu? Itu berarti.. air matanya! Kyuhyun menangis!
Kyuhyun masih terisak. “Berhentilah menjadi Minnie yang asing bagiku! Jebal…”
Sungmin tak tahan. Ia ingin sekali menimpali kalimat namjachingunya itu. Ia tak peduli bahwa kini ia pun ikut menangis. Ia merasa dadanya begitu sesak.
“Seharusnya aku yang mengatakannya, Kyu…” itulah yang akhirnya ia katakan.
“Minnie-ah, kau…” Kyuhyun tercekat melihat namjachingunya kini telah bangkit dan duduk menghadapnya dengan lelehan air mata yang begitu banyak.
“Kau pikir aku tak sakit hati, eoh?! Aku yang seharusnya memohon padamu. Berhentilah menyiksaku dan berhentilah menjadi orang asing bagiku!” kini Sungmin mulai membentak Kyuhyun.
Kyuhyun sedikit tak terima dengan bentakan itu. Dan keduanya kini mulai egois. Tak ingin mengalah satu sama lain.
“Jika kau masih menginginkanku, lalu apa arti Henry bagimu? Mengapa kau selalu bersamanya?” Tanya Kyuhyun tak kalah membentak.
“Bagaimana jika aku bilang mungkin saja dia akan menggantikan posisimu di hatiku?” lirih Sungmin menjawab bentakan Kyuhyun.
Mata Kyuhyun melebar. Ia tak percaya dengan apa yang baru saja dikatakan namjachingunya ini. Kecewa, sedih, marah, apapun itu kini tengah berkecamuk dalam hatinya. Sungguh ia tak terima dengan jawaban Sungmin.
Seketika itu pula Kyuhyun pergi dari hadapan Sungmin dan melangkah menuju kamarnya. Ia ingin membuang segala emosinya di kamar pribadinya. Ia akan lebih leluasa disana. Menangis sejadi-jadinya.
Sementara Sungmin, jangan tanya ia sedih atau tidak. Bahkan kini dirinya telah menjambak rambutnya sendiri berkali-kali karena frustasi. Mengeluarkan air matanya yang telah jatuh entah untuk keberapa kalinya. Namun ia masih ragu, apakah ucapannya pada Kyuhyun terlalu jahat? Apakah dengan ia berkata seperti itu masalah akan selesai? Ia hanya ingin membuat Kyuhyun sadar bahwa dirinya masih pantas untuk dicintai. Namun sepertinya, kalimat terakhirnya tadi cukup bisa membuat masalah semakin bertambah panjang. Jadi kini ia putuskan untuk menemui Kyuhyun di kamarnya.
Dengan langkah yang terbilang cukup pelan ia berjalan menuju kamar Kyuhyun. Ia mengetuk pintunya beberapa kali. Sungmin masih sedikit terisak saat ini. Setelah tak ada jawaban, ia putuskan untuk masuk. Dan beruntunglah ia, pintu kamar itu tak terkunci.
Kosong. Hal itulah yang terjadi di kamar yang dulu pernah ia tinggali ini. Jujur, ia merindukan segalanya. Semua kenangannya di kamar ini. Terlebih lagi merindukan seseorang yang kini menempati kamar ini seorang diri. Setelah ia tak menemukan kekasihnya, Sungmin kembali menangis. Bahkan tangisannya kini lebih keras.
“Kyu… Kau dimana?” racaunya keras ditengah tangisan itu.
“Kyunnie…hiks… kyunnie dimana?”
“Kyu… mianhae…hiks…”
“Jeongmal mianhae, Kyu…”
Tiba-tiba saja seseorang membalik tubuhnya dan memeluknya. Hangat. Sungmin merindukan pelukan ini. Pelukan namjachingunya.
“Jangan menangis seperti anak kecil seperti itu atau aku akan memakanmu bulat-bulat.” Bisik Kyuhyun ditelinga kekasihnya.
Hal itu malah membuat Sungmin semakin terisak di dadanya. Sungmin tak bisa membendung lagi air matanya. Ia ingin kembali disisi kekasihnya. Sungguh, hanya itu yang ia inginkan.
Kyuhyun membiarkan baju yang dikenakannya basah. Biarlah, ia sangat merindukan kelinci yang ia peluk saat ini. Beberapa menit setelahnya, ia melepaskan pelukan itu. Kemudian mengangkat wajah sang namja aegyo dan menagkupnya dengan kedua telapak tangannya.
“Kyu…” Sungmin berkata lirih di tengah isakannya.
“Mengapa kau melakukannya?” Tanya Kyuhyun.
Kini Sungmin mulai bingung dengan pertanyaan orang dihadapannya ini.
“Melakukan apa?”
“Dekat dengan Henry, bahkan sering pergi dengannya. Dan dengan seenaknya kau membuatku cemburu karena itu! Kau ingin meninggalkanku, eoh?” tuntut Kyuhyun pada namja imut itu.
Spontan air mata Sungmin kembali mengalir deras. Ia terisak keras dan tubuhnya bergetar menahan sedih.
“Kau yang jahat, Kyu. Apa kau pikir aku tak sakit hati ketika kau mengacuhkanku? Apa kau pikir aku tak cemburu ketika kau lebih memilih Changmin, Minho atau Zhoumi dari pada aku? Apa kau pikir aku tak hancur ketika Hyukkie bilang kau akan pergi berdua saja dengan Zhoumi? Hatiku sakit sekali! Memangnya aku tak boleh pergi dengan namja lain? Kau saja selalu melakukannya, Kyu! Kau pikir aku..hhmmmpp…”
Racauan Sungmin itu berhenti seketika karena Kyuhyun memilih untuk mengunci bibir Sungmin dengan bibirnya. Kemudian Kyuhyun memperdalam ciumannya dan melumatnya sedikit sebelum akhirnya melepasnya.
“Tidak boleh. Kau tak boleh bersama namja lain selain denganku. Kau milikku, hyung” ucapnya ketika ciuman itu berakhir.
“Apa-apaan kau ini?! Kau saja…hhmmmppp…”
Kata-kata sungmin kembali dihentikan oleh bibir Kyuhyun. Sungmin tak bisa berkutik. Ia hanya pasrah dengan lumatan-lumatan yang Kyuhyun lakukan di bibirnya. Tak lama kemudian Kyuhyun kembali melepasnya.
Kyuhyun menunduk dan menempelkan dahinya di dahi Sungmin. Ia menghela nafasnya pelan.
“Diamlah atau aku akan membuat bibirmu bengkak.”
Sungmin benar-benar diam kali ini. Ia hanya terunduk malu dihadapan kekasihnya.
“Mianhae minimi, saranghae.. Jeongmal saranghae…” lirih Kyuhyun.
Walaupun Sungmin sudah memutuskan untuk tak berkata apapun, Kyuhyun tetap saja menciumnya. Kini jauh lebih dalam. Sungmin pun tak tinggal diam. Ia membalas ciuman itu. Bibir mereka saling melumat. Saling menyalurkan rasa rindu yang tak tersampaikan karena keegoisan masing-masing. Lalu Sungmin membuka mulutnya pelan mempersilakan lidah Kyuhyun menjelajahi rongga hangatnya. Sesekali mereka saling menyesap bibir mereka. Freanch kiss itu berlangsung agak lama hingga akhirnya paru-paru mereka menuntut asupan oksigen dari keduanya. Tak berapa lama, ciuman itu terlepas, meninggalkan benang saliva yang terhubung antara bibir keduanya.
“Nado Kyu… Jeongmal Saranghae…”
.
Sungmin memutuskan untuk tidur di kamar Kyuhyun malam ini. Rasa rindunya belum habis dan tak akan pernah habis untuk namjachingunya yang evil itu. Kini keduanya tengah berbaring berbalutkan selimut tebal berwarna putih milik Kyuhyun. Sungmin masih setia berada di pelukan Kyuhyun. Kyuhyun pun tak pernah bosan untuk memeluk namjachingunya yang terlampau imut itu sambil sesekali mencium pucuk kepalanya.
“Kyu…” panggil Sungmin pelan.
“hhmm?”
“Apa aku boleh tahu apa yang kau lakukan bersama Zhoumi saat kalian di Busan?” Tanya Sungmin ragu.
Kyuhyun terkekeh pelan. “Eh, kau cemburu ya?”
“Memang. Aku memang cemburu. Apa aku salah?” jawab Sungmin ketus.
“Ani. Kau memang harus cemburu, chagi. Jika kau tak cemburu, aku akan mengulitimu!haha… “ jawab Kyuhyun sambil mengeluarkan tawa evilnya.
“Ya! Cepat ceritakan padaku!” kini Sungmin mulai menuntut.
“Baiklah. Aku cerita. Sebenarnya aku tak kemana-mana hari itu.”
“Ne?”
“Aku memang pergi bersama Zhoumi-ge sebelumnya. Aku selalu cerita tentangmu padanya. Tentang masalahku denganmu.” Jelas Kyuhyun pada Sungmin.
“Eh, kupikir kalian pergi ke Busan?” Tanya Sungmin kemudian.
“Siapa bilang? Itu aku yang meminta Eunhyuk hyung untuk berbohong padamu.” Kata Kyuhyun sambil terkikik geli.
“Ya! Kau ini!” kali ini Sungmin hampir memukul kepala Kyuhyun. Kalau saja tidak dengan sigap Kyuhyun menangkap tangan imut itu, bisa jadi ia sudah babak belur saat ini.
“Hei, dengarkan dulu. Waktu itu Zhoumi-ge menyarankanku untuk menemuimu di Sukira. Tapi kau tahu yang kulihat disana?”
Sungmin menggeleng polos. Kentara sekali wajah itu mengandung kadar keimutan yang sangat tinggi.
“Aku melihat Henry sedang memelukmu. Entah apa yang kalian bicarakan. Namun saat itu aku begitu hancur. Kupikir kau tak ingat padaku lagi.”
Sungmin kaget. Ia tak tahu harus berkata apa lagi. Ia benar-benar merasa bersalah pada Kyuhyun. Ia merasa terlalu egois. Kemudian air mata pun berhasil kembai lolos dari mata onyxnya.
“Mianhae Kyu… hiks…”
Kyuhyun yang kaget dengan reaksi Sungmin segera mengangkat wajah namjachingunya itu dan memandangnya dalam-dalam.
“Hei, kau menangis lagi? Wae?” Tanya Kyuhyun sambil terkikik.
“Aku terlalu egois, Kyu. Mianhae..”
Kyuhyun tak tahan melihat Sungmin kembali menagis seperti itu. Jadi ia putuskan untuk kembali memeluknya dan memberinya kehangatan disana.
“Sudahlah. Lupakan saja. Anggap saja itu hal bodoh kita. Lupakan saja, ne?”
Sungmin mengangguk dalam dekapan Kyuhyun. Namun tiba-tiba saja Kyuhyun mendapat suatu ide cemerlang yang membuatnya mengeluarkan evilsmirknya.
“Hyung… Kau tidak merindukanku?” tanyanya pada manusia yang ada dalam pelukannya.
“Tentu saja aku merindukanmu, bodoh.” Jawab Sungmin masih sambil terisak.
“Hyung, kau mencintaiku?”
“Kau tak perlu meragukannya lagi!”
Setelah itu, Kyuhyun segera merubah posisinya yang awalnya berada disamping Sungmin, kini ia telah berada diatasnya.
“Kyu… kau mau apa?” Tanya Sungmin sedikit takut.
Ketakutan Sungmin bertambah ketika Kyuhyun mengeluarkan evil smilenya. Apalagi kini Kyuhyun semakin menindihnya.
“Kau tak rindu ‘melakukannya’, hyung?”
“Mwo? Kyu kau….hmmmppphh…”
Kembali. Kyuhyun kembali mengunci bibir plum itu dengan bibirnya. Melumat habis bibir mungil itu sebelum akhirnya hanya terdengar desahan dan erangan dari mereka berdua. Well, mungkin kamar itu masih belum bosan untuk menjadi saksi besarnya cinta keduanya.


END



Tidak ada komentar:

Posting Komentar