Senin, 28 Januari 2013

This Faithful Love (Chapter 2)



Pertemuan pertama yang begitu singkat. Lebih tepatnya pertemuan pertama sejak mereka terpisah tiga belas tahun lalu. Dan tanpa terasa, beberapa minggu telah berlalu sejak perkenalan singkat keduanya. Dan sepertinya Kyuhyun telah memilih jalan yang rumit. Ia memilih sahabat yang sekaligus menjadi musuh terberatnya. Ia tak menyadari bahwa Sungmin bisa menjadi mahasiswa jenius bahkan bisa melampaui dirinya. Setiap hari mereka berdua selalu berlomba dalam hal nilai. Namun setiap hari pula keduanya menghabiskan waktu bersama.
Kini Kyuhyun pun mulai nyaman dengan memanggil yeoja manis itu dengan nama Minnie. Walaupun Sungmin sendiri sebenarnya ingin Kyuhyun memanggilnya Chuu, seperti 13 tahun yang lalu. Namun sudahlah, lagipula Kyuhyun sepertinya susah untuk mengingatnya kembali.
“Kyuhyun-ah, katakan padaku, apakah Sungmin akan jadi teman kencanmu selanjutnya?” Tanya Donghae, sahabat Kyuhyun yang lain.
Kyuhyun agak mendengus mendengar pertanyaan itu. Ada sedikit rasa tidak terima di hatinya. Tapi tak terima untuk apa?
“Kau ini bicara apa? Kupikir Minnie terlalu jenius untuk kujadikan teman kencan.” Jawab Kyuhyun ketus.
“Aish… Kau ini, bilang saja…”
“Kyuhyun benar.” Ucap Sungmin yang tiba-tiba muncul dari belakang Donghae.
Kemudian ia memberikan dua kaleng cola untuk dua namja yang sedang menggosipkan dirinya itu. Setelahnya ia duduk di sebelah Kyuhyun dan tersenyum pada kedua namja di depannya.
“Kyuhyun tak mungkin bisa menjadikanku teman kencannya!” kata Sungmin mantap.
“Oh jinja? Wae?” Tanya Donghae ingin tahu.
Sedangkan Kyuhyun kini mendengus lebih kesal. Sungmin seperti sedang menjatuhkan derajatnya sebagai namja casanova. Walaupun sebenarnya Sungmin tak bermaksud seperti itu.
“Seperti yang Kyuhyun katakan tadi, aku terlalu jenius untuk terjebak di perangkapnya.” Ucap Sungmin sambil memicingkan matanya ke arah Kyuhyun.
Donghae sedikit tertawa dengan tingkah yeoja itu. Kyuhyun sendiri hanya bisa merutuki perkataannya sendiri. Namun sedetik kemudian, ia memiliki ide untuk membalas rival sekaligus sahabat manisnya itu.
“Keurae? Kau yakin?” Tanya Kyuhyun padanya.
“Ne, aku yakin sekali.” Ucap Sungmin sambil tersenyum mantap.
Tak lama kemudian Kyuhyun merangkulkan tangannya ke pundak Sungmin dan mendekatkan wajahnya ke wajah yeoja manis di sampingnya.
“Baiklah, tunggu saja. Tak lama lagi kau akan terpesona padaku.” Lirihnya dilengkapi dengan senyum evil yang tercipta di bibirnya.
DEG! DEG! DEG!
Bukan semata-mata salah Sungmin jika saat ini jantungnya berdegup kencang. Ia hanya bisa memandang Kyuhyun dengan wajah terkejut. Sedangkan Kyuhyun makin asik mendekati yeoja yang kini sudah terlihat ketakutan itu dan mereka pun melupakan Donghae yang tengah berada di dekat mereka.
“Ya! Keumanhae!” tukas Donghae kesal. “Kyuhyun-ah, kau tak lihat Sungmin ketakutan begitu?”
Tiba-tiba saja Sungmin berdiri dan berlari meninggalkan keduanya dalam keadaan bingung karena wajah terkejut Sungmin yang tak biasa. Baik Kyuhyun ataupun Donghae tak berinisiatif untuk mengejarnya. Mereka benar-benar tidak mengerti dengan tingkah Sungmin kali ini.
Disisi lain Sungmin terus berlari dengan linangan air mata di pelupuk matanya. Ia tahu ia harus tetap menjadi seorang Lee Sungmin yang Kyuhyun kenal di masa sekarang. Namun batinnya masih bergejolak dan menuntut dirinya untuk menjadi Lee Sungmin 13 tahun yang lalu. Hatinya terus menuntut agar Kyuhyun tahu bahwa ia adalah Chuu.
Tapi tidak! Kyuhyun hanya boleh tahu dengan sendirinya. Inilah kehendak Sungmin sejak awal. Ia tak ingin memberitahukan apapun mengenai dirinya pada Kyuhyun. Biarlah namja itu mencoba mengingatnya sendiri. Dan kini hatinya bertanya lagi, bagaimana jika Kyuhyun memang benar-benar sudah melupakannya?
“Aaah, ottohkhae?” lirih Sungmin sambil terisak di atap gedung, tempat favoritnya saat ingin menyendiri.
Ia terus saja menangis hingga tak menyadari seseorang kini sedang mendekatinya. Namja bertubuh tinggi itu kini mencoba untuk mengajak Sungmin bicara.
“Cheogiyo… gwaenchanhayo?” Tanya namja itu kemudian.
Sungmin segera menghapus lelehan air matanya dan mencoba tersenyum pada namja itu.
“N..Ne… Nan gwaenchanha…” lirihnya.
Keduanya terlihat sangat canggung. Mereka sama-sama belum mengenal satu sama lain. Hal ini begitu memalukan bagi Sungmin. Mengingat seorang namja yang bahkan tidak dikenalnya baru saja memergokinya menangis seperti anak kecil.
“Ah, nan Choi Siwon.” namja itu memperkenalkan dirinya serta mengulurkan tangannya ke arah Sungmin.
Sungmin sendiri hanya bisa menunduk malu dan menyambut tangan kekar itu.
“Nan… Lee Sungmin. Emm.. jwiseonghamnida…”
Kemudian Sungmin membungkukkan badannya beberapa kali. Setelah itu ia hanya diam. Ia tak ingin pergi dari tempat itu. Ia terlalu takut untuk bertemu dengan Kyuhyun lagi. Ia tak ingin terlihat begitu bodoh di depan Kyuhyun. Jadi ia memutuskan untuk tetap di atap ini sampai hatinya benar-benar yakin untuk bertemu Kyuhyun kembali. Namun tiba-tiba saja namja di sebelahnya tertawa.
“Kau ini lucu sekali!” ucap namja yang bernama Choi Siwon itu.
“…”
Tak ada jawaban dari Sungmin. Ia malah menatap namja itu bingung. Siwon pun hanya tertawa sambil memandangi yeoja manis di depannya.
“Kau ini, seharusnya kau bilang ‘bangapseumnida’ ketika kau baru berkenalan dengan orang. Bukannya minta maaf. Memang kau punya salah apa dengan orang yang baru saja kau kenal? Aneh sekali…” Jelas Siwon masih dengan tawanya yang tersisa.
“Ani… geundae…” ucap Sungmin ragu.
“Geundae wae?” tuntut Siwon agar Sungmin melanjutkan kalimatnya.
“Emm, aku hanya berpikir mungkin saja kau terganggu dengan tangisanku tadi.” Kata Sungmin kemudian.
Lalu Siwon kembali tertawa. Kini Sungmin benar-benar yakin bahwa namja di dekatnya ini sedikit tidak waras. Ia selalu saja tertawa dengan apapun yang keluar dari mulut Sungmin. ‘Hei, apa aku salah bicara?’ batin Sungmin kesal.
“Aku memang terganggu. Tapi sudahlah… Lalu, apa masalahmu?” Tanya Siwon melanjutkan obrolan mereka.
“Aku tak mungkin menceritakannya padamu, Choi Siwon-ssi.” Jawab Sungmin menolak.
Kemudian Siwon tersenyum ramah dan menghela napasnya.
“Baiklah. Kembalilah ke tempat ini jika kau sudah siap untuk menceritakannya padaku.”
Setelah itu Siwon pergi begitu saja dari hadapan Sungmin. Yeoja itu hanya bisa memandang tubuh tinggi Siwon yang semakin menghilang dari pandangannya. Namja itu sedikit aneh. Tapi apa salahnya jika Sungmin mencoba menjadikan namja itu temannya berbagi cerita?
.
“Dari mana saja kau, Minnie? Aku mencarimu dari tadi!” racau Kyuhyun kesal terhadap yeoja di depannya setelah mereka bertemu kembali beberapa jam kemudian.
“Aku hanya ke atap sebentar!” ucap Sungmin sambil mempoutkan bibirnya.
DEG!
‘Ah, jantung sialan! Mengapa berdetak kencang sih?’ batin Kyuhyun. Ia segera menggelengkan kepalanya untuk mencegah perasaan anehnya datang lagi.
“Sebentar apanya? Kau bahkan tak mengikuti kelas yang terakhir! Dan jangan mempoutkan bibirmu seperti itu!” kini Kyuhyun tampak marah untuk menutupi kegugupannya.
“Oh, wae? Memangnya ada yang salah?” Sungmin kembali memainkan bibir pink nya itu.
Kyuhyun semakin salah tingkah karena Sungmin. Lalu ia kembali berteriak.
“Ya! Sudah kubilang jangan melakukannya!”
“Sungmin-ssi!” panggil seseorang dari belakang Kyuhyun.
Keduanya pun kini memandang orang itu. Seorang namja bertubuh tinggi yang mereka kenali sebagai Choi Siwon. Sungmin tampak tersenyum namun tidak dengan Kyuhyun. ‘Mau apa dia kemari? Dan mengapa dia hanya memanggil Minnie?’ batin Kyuhyun kesal.
Kemudian Siwon berjalan mendekati keduanya. Ah, bukan, lebih tepatnya mendekati Sungmin.
“Sudah lebih baik?” tanyanya pada yeoja itu.
“Ah, ne. Kau mahasiswa filsafat juga Siwon-ssi?” tanya Sungmin kemudian.
 “Ne. Hanya saja aku berbeda kelas denganmu. Kau benar-benar sudah lebih baik?” Siwon kembali memastikan.
Sungmin dan Siwon sepertinya melupakan seseorang yang berdiri diantara mereka yang kini sedang mendengus kesal.
 “Ne. Aku…”
“Ehem!” Kyuhyun yang tak tahan karena tidak dipedulikan akhirnya mengeluarkan suaranya dengan berdeham.
Siwon hanya menoleh sebentar pada Kyuhyun dan berkata, “Ah, annyeonghaseyo Kyuhyun-ssi.”
Kyuhyun memandang tajam namja itu. Namun sedetik kemudian pandangannya teralih pada teriakan centil seorang yeoja yang kini tengah sedikit berlari mendekatinya.
“Kyuhyun oppa, ayo pulang bersamaku!” teriak yeoja itu.
Sungmin sedikit melirik pada Kyuhyun memberikan pandangan yang seolah berkata, ‘siapa?’
Kyuhyun hanya menghela napasnya dan menunduk kesal. Ia ingin sekali melarikan diri dari tempat itu. Namun terlambat, yeoja itu kini telah memeluk erat lengan kanan Kyuhyun.
“Teman kencanmu lagi?” bisik Sungmin pada Kyuhyun.
Kyuhyun hanya mengedipkan matanya pelan. Tak ada senyuman sama sekali. Kyuhyun selalu saja kesal setiap ia harus menemani teman kencannya. Bukan apa-apa, hanya saja itu akan menyita banyak waktunya. Hei, ia hanya ingin bersenang-senang. Bukannya menghabiskan semua waktu untuk berkencan. Ish… Namun sepertinya semua teman kencannya tak mengerti akan hal itu.
“Seohyun ah, bisakah besok saja?” lirih Kyuhyun.
Kini yeoja centil bernama Seohyun itu tampak tak terima. “Oppa, kau sudah berjanji kan mau menemaniku hari ini?! Dan aku tak mau menerima tolakanmu lagi!”
“Temanilah yeojachingumu, Kyuhyun-ssi.” Sahut Siwon tiba-tiba.
Kyuhyun melirik kesal namja yang lebih tinggi darinya itu. “Ish… kau tahu apa?!”
“Kyuhyun ah, sudahlah. Ayo Siwon-ssi, kita pergi!” ajak Sungmin pada Siwon ketika merasa suasana semakin tak nyaman untuk mereka berdua.
“Minnie ah…” lirih Kyuhyun tampak memohon.
Kemudian Sungmin mendekat pada Kyuhyun dan berbisik di telinganya. “Sebaiknya kau menemaninya atau kau akan mati karena teriakannya.”
Sungmin tersenyum setelah membisikan hal itu. Bahkan mungkin bisa dikatakan ia sedikit tertawa. Karena ia pikir wajah Kyuhyun saat ini begitu lucu.
“Kajja Siwon-ssi!” ucap Sungmin akhirnya sebelum ia melambaikan tangan dan pergi meninggalkan Kyuhyun bersama teman kencannya.
.
Hari itu Sungmin benar-benar membiarkan sahabat evilnya menikmati waktu bersama teman kencannya. Jangan pikir Sungmin biasa saja, sebenarnya dirinya cemburu setengah mati melihatnya. Namun dia tetap pada kehendaknya. Ia tak ingin mengungkap dirinya di depan sahabatnya itu.
Malam harinya ia memilih beristirahat di apartemennya ditemani Yesung yang sedari tadi malah asik bermain dengan peliharaannya sendiri,si kura-kura Ddangkoma.
“Oppa, mengapa kau tak main di apartemenmu sendiri saja?” tukas Sungmin kesal.
“Aku hanya ingin menemanimu, Lee Sungmin! Tidak boleh?” jawab Yesung tak kalah ketus.
Kali ini Sungmin memilih diam. Ia tak ingin bertengkar dengan kakak sepupunya itu. Dan perhatian keduanya kini teralihkan dengan bunyi handphone Sungmin yang berbunyi secara kontinyu. Menandakan sebuah telefon masuk.
“Yeoboseo?” sapa yeoja itu.
“YA LEE SUNGMIN!” suara di seberang sana berteriak sehingga Sungmin harus menjauhkan handphone itu dari telinganya.
Sungmin masih saja menjauhkan handphone itu dari telinganya selama beberapa detik. Ia sepertinya takut dengan adanya teriakan susulan.
“YA LEE SUNGMIN! JAWAB AKU!”
Benar kan? Ada teriakan susulan. ‘Hhh…mengapa orang ini berteriak sih?’ batin Sungmin.
“WAEGEURAE?! WAE?!” teriak Sungmin tak mau kalah.
“Ya! Mengapa kau teriak begitu? Aish… suaramu ini…” ucap namja di telefon itu.
“Lalu kau sendiri? Kau juga berteriak, bodoh!” ketus Sungmin tambah kesal.
“…”
Tak ada jawaban dari namja di seberang sana. Namja yang Sungmin yakini sebagai Cho Kyuhyun itu mungkin malu karena ‘senjata makan tuan’ yang baru saja ia lontarkan.
“Yeoboseo? Kyuhyun-ah?” Sungmin mencoba memanggil namja itu.
Tak ada jawaban. Suara bass itu menghilang begitu saja. Namun Sungmin tetap mencoba memanggilnya lagi.
“Kyuhyun-ah? Gwaenchanhayo?”
Masih tak ada jawaban. Sungmin kini bertambah cemas. Ada apa sebenarnya?
“Kyuhyun-ah… jawab a…”
“Aku akan menjemputmu besok pagi! Akan kubalas semuanya! Arra?!”
Tut… tut… tut….
‘Eh? Apa maksudnya?’ Sungmin masih bingung dengan kalimat terakhir Kyuhyun sebelum telefon mereka ia putuskan secara sepihak. Dan kini Yesung malah menambah keruetan di kepalanya dengan berkata, “bertengkar dengan namjachingumu, eoh?”
“Ya oppa! Dia bukan namjachinguku!” teriak Sungmin kemudian.
Yesung hanya tersenyum melihat sepupunya yang salah tingkah. Kemudian ia bangkit dari duduknya dan membawa peliharaannya pergi dari apartemen itu.
“Keurae? Terserah kau saja. Jaljjayo Sungminnie…” kata Yesung sambil mengacak rambut Sungmin.
“Oppa!”
.
.
‘Teeett’
Seseorang memencet bel apartemen Sungmin pagi itu. Namun itu sepertinya terlalu pagi untuk seseorang yang datang hanya untuk bertamu. Dengan malas Sungmin beranjak dari tempat tidurnya dan melangkah menuju intercom. Ia menguap sebentar sebelum menekan tombol pada kotak putih itu.
“Nuguseyo?” tanyanya pada orang di luar sana.
“Buka pintumu atau aku akan mendobrak!” jawab namja itu.
“Eh? Kyuhyun-ah?”
Sungmin cukup terkejut dengan datangnya Kyuhyun pagi itu. Ia memang sudah tahu bahwa Kyuhyun akan menjemputnya. Tapi tidak sepagi ini. Bahkan ia pun baru saja bangun beberapa menit yang lalu.
“Cepat buka!” teriak Kyuhyun lagi.
“Ah, keurae.”
Selanjutnya Sungmin berlari membukakan pintu untuk seorang namja yang sedari tadi malam berteriak padanya. Namja itu tampak rapi. Tak seperti biasanya. Ia segera saja masuk ke apartemen Sungmin bahkan sebelum yeoja itu mempersilakannya. Kemudian ia duduk di sofa besar diruang tengah. Kyuhyun bersantai di sofa itu seolah aprtemen itu miliknya sendiri. Sungmin segera mengikutinya dan memandangnya kesal.
“Ya! Apa yang kau lakukan?” tanya Sungmin pada namja evil yang kini sedang bersantai di sofa miliknya.
Kyuhyun tersenyum tulus pada yeoja yang sedang berdiridi depannya. “Sudah kubilang kan, aku akan membalasmu?”
Sungmin tampak bingung. “Membalas apa? Apa salahku?”
“Aish… sudahlah, kau ini cerewet sekali! Cepat mandi!”
‘Oh? Siapa dia seenaknya menyuruhku?’ batin Sungmin. Ia segera menolak perintah Kyuhyun, “Anhae!”
“Baiklah, kalau begitu aku yang akan memandikanmu!”
Kini Kyuhyun berdiri dan mendekati Sungmin dengan wajah mesumnya. Sedangkan Sungmin hanya bisa bergidik ngeri dan terus berjalan mundur menghindari terkaman serigala berwajah manusia itu.
“Keuraeseo! Aku akan mandi.” ucap Sungmin akhirnya.
Seketika langkah Kyuhyun berhenti. Ia tersenyum puas dan duduk kembali di sofa empuk di belakangnya.
“Bagus… Gidarilke!”
.
Kyuhyun menunggu Sungmin selama hampir satu jam. Dirinya pun tak luput dari bosan. Ia tak habis pikir mengapa yeoja selalu butuh waktu banyak bahkan untuk sejedar mandi. Dia pun tak tahan. Akhirnya ia memutuskan bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar Sungmin. Entah apa yang ada di otaknya, ia membuka pintu kamar yang tak terkunci itu. Dan…
“AAAA…YA CHO KYUHYUN!!!” teriak Sungmin tiba-tiba.
Eh? Kyuhyun tak mengerti. Apa yang diteriakinya? Bahkan tak ada adegan memalukan disana?
“Wae? Ada yang salah?” Tanya Kyuhyun tanpa dosa.
“Kau masuk ke kamar yeoja tanpa mengetuk, sedangkan aku belum sempat memakai celanaku, dan kau dengan santainya bertanya ‘ada yang salah?’! Aish, jinja! Kau pervert sekali!” ucap Sungmin berapi-api.
“Ya, kau bilang aku apa? Lihat dirimu. Bahkan sweetermu sudah menutupi lututmu! Kau tak perlu memakai celana lagi! Lagi pula aku tak mungkin berpikiran mesum padamu!” ucap Kyuhyun tak mau kalah.
Kini Sungmin hanya bisa diam. Namun dia masih kesal. Bagaimana bisa orang ini begitu menyebalkan?
“Aish… Dari dulu kau tak pernah berubah Kyuhyun-ah…” ketus Sungmin.
“Ya! Kau berkata seperti itu seolah kau sudah mengenalku sejak dulu!”
DEG!
Satu kalimat itu benar-benar membuat Sungmin terhenti. Ia ingin sekali berkata, ‘aku memang sudah mengenalmu sejak dulu.’ Tapi sekali lagi, tidak! Ia masih ingin bertahan pada kehendaknya. Biarlah saat ini Kyuhyun hanya mengenal dirinya sebagai Minnie atau lee Sungmin. Bukan sebagai Chuu.
“Hei, mengapa kau diam? Cepat bersiap!”
Suara Kyuhyun membuyarkan lamunannya. Ia segera bangkit dan memberi sinyal pada Kyuhyun untuk keluar dari kamarnya terlebih dahulu. Lagi, ia harus menguatkan dirinya lagi. Memberikan keyakinan pada dirinya sendiri untuk tidak dengan bodoh mengatakan sesuatu yang akan mengahancurkan segalanya.
Hari itu Sungmin benar-benar tak tahu Kyuhyun akan membawanya kemana. Ia pikir mereka akan ke kampus berdua. Namun ternyata tidak. Ketika mobil Kyuhyun hampir mendekati gerbang Inha, ia justru menambah kecepatannya dan menjauhi tempat kuliah mereka itu. Dan ketika Sungmin bertanya mengapa mereka tidak ke kampus, Kyuhyun dengan seenaknya menjawab, “hari ini kita akan membolos. Kau akan menemaniku seharian sebagai teman kencanku!”
“MWO?!” teriak Sungmin tak percaya. “CHO KYUHYUN, KAU…”
“Ya! Jangan teriak! Ini pembalasanku, Lee Sungmin-ssi. Lagi pula ini salahmu sendiri.” Ucap Kyuhyun santai sambil mengeluarkan senyum evilnya.
“Naega wae?”
Kyuhyun tersenyum sebentar sebelum menjawab yeoja manis disampingnya. “Karena kau membiarkanku tersiksa bersama teman kencanku yang centil itu kemarin. Selamat Sungmin agashi, kau resmi menjadi teman kencan tuan muda Cho Kyuhyun untuk hari ini.”
Sungmin mendengus kesal. Bagaimana bisa Kyuhyun menjadikannya teman kencan begitu saja tanpa persetujuannya?
“Ish… Kau menyebalkan!” ucap Sungmin ketus.
“Tapi kau menyukainya kan?”
“Ani!”

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar