Pertemuan
pertama yang begitu singkat. Lebih tepatnya pertemuan pertama sejak mereka
terpisah tiga belas tahun lalu. Dan tanpa terasa, beberapa minggu telah berlalu
sejak perkenalan singkat keduanya. Dan sepertinya Kyuhyun telah memilih jalan
yang rumit. Ia memilih sahabat yang sekaligus menjadi musuh terberatnya. Ia tak
menyadari bahwa Sungmin bisa menjadi mahasiswa jenius bahkan bisa melampaui dirinya.
Setiap hari mereka berdua selalu berlomba dalam hal nilai. Namun setiap hari
pula keduanya menghabiskan waktu bersama.
Kini
Kyuhyun pun mulai nyaman dengan memanggil yeoja manis itu dengan nama Minnie.
Walaupun Sungmin sendiri sebenarnya ingin Kyuhyun memanggilnya Chuu, seperti 13
tahun yang lalu. Namun sudahlah, lagipula Kyuhyun sepertinya susah untuk
mengingatnya kembali.
“Kyuhyun-ah,
katakan padaku, apakah Sungmin akan jadi teman kencanmu selanjutnya?” Tanya
Donghae, sahabat Kyuhyun yang lain.
Kyuhyun
agak mendengus mendengar pertanyaan itu. Ada sedikit rasa tidak terima di
hatinya. Tapi tak terima untuk apa?
“Kau
ini bicara apa? Kupikir Minnie terlalu jenius untuk kujadikan teman kencan.”
Jawab Kyuhyun ketus.
“Aish…
Kau ini, bilang saja…”
“Kyuhyun
benar.” Ucap Sungmin yang tiba-tiba muncul dari belakang Donghae.
Kemudian
ia memberikan dua kaleng cola untuk dua namja yang sedang menggosipkan dirinya
itu. Setelahnya ia duduk di sebelah Kyuhyun dan tersenyum pada kedua namja di
depannya.
“Kyuhyun
tak mungkin bisa menjadikanku teman kencannya!” kata Sungmin mantap.
“Oh
jinja? Wae?” Tanya Donghae ingin tahu.
Sedangkan
Kyuhyun kini mendengus lebih kesal. Sungmin seperti sedang menjatuhkan
derajatnya sebagai namja casanova. Walaupun sebenarnya Sungmin tak bermaksud
seperti itu.
“Seperti
yang Kyuhyun katakan tadi, aku terlalu jenius untuk terjebak di perangkapnya.”
Ucap Sungmin sambil memicingkan matanya ke arah Kyuhyun.
Donghae
sedikit tertawa dengan tingkah yeoja itu. Kyuhyun sendiri hanya bisa merutuki
perkataannya sendiri. Namun sedetik kemudian, ia memiliki ide untuk membalas
rival sekaligus sahabat manisnya itu.
“Keurae?
Kau yakin?” Tanya Kyuhyun padanya.
“Ne,
aku yakin sekali.” Ucap Sungmin sambil tersenyum mantap.
Tak
lama kemudian Kyuhyun merangkulkan tangannya ke pundak Sungmin dan mendekatkan
wajahnya ke wajah yeoja manis di sampingnya.
“Baiklah,
tunggu saja. Tak lama lagi kau akan terpesona padaku.” Lirihnya dilengkapi
dengan senyum evil yang tercipta di bibirnya.
DEG!
DEG! DEG!
Bukan
semata-mata salah Sungmin jika saat ini jantungnya berdegup kencang. Ia hanya
bisa memandang Kyuhyun dengan wajah terkejut. Sedangkan Kyuhyun makin asik
mendekati yeoja yang kini sudah terlihat ketakutan itu dan mereka pun melupakan
Donghae yang tengah berada di dekat mereka.
“Ya!
Keumanhae!” tukas Donghae kesal. “Kyuhyun-ah, kau tak lihat Sungmin ketakutan
begitu?”
Tiba-tiba
saja Sungmin berdiri dan berlari meninggalkan keduanya dalam keadaan bingung
karena wajah terkejut Sungmin yang tak biasa. Baik Kyuhyun ataupun Donghae tak
berinisiatif untuk mengejarnya. Mereka benar-benar tidak mengerti dengan
tingkah Sungmin kali ini.
Disisi
lain Sungmin terus berlari dengan linangan air mata di pelupuk matanya. Ia tahu
ia harus tetap menjadi seorang Lee Sungmin yang Kyuhyun kenal di masa sekarang.
Namun batinnya masih bergejolak dan menuntut dirinya untuk menjadi Lee Sungmin
13 tahun yang lalu. Hatinya terus menuntut agar Kyuhyun tahu bahwa ia adalah
Chuu.
Tapi
tidak! Kyuhyun hanya boleh tahu dengan sendirinya. Inilah kehendak Sungmin
sejak awal. Ia tak ingin memberitahukan apapun mengenai dirinya pada Kyuhyun.
Biarlah namja itu mencoba mengingatnya sendiri. Dan kini hatinya bertanya lagi,
bagaimana jika Kyuhyun memang benar-benar sudah melupakannya?
“Aaah,
ottohkhae?” lirih Sungmin sambil terisak di atap gedung, tempat favoritnya saat
ingin menyendiri.
Ia
terus saja menangis hingga tak menyadari seseorang kini sedang mendekatinya.
Namja bertubuh tinggi itu kini mencoba untuk mengajak Sungmin bicara.
“Cheogiyo…
gwaenchanhayo?” Tanya namja itu kemudian.
Sungmin
segera menghapus lelehan air matanya dan mencoba tersenyum pada namja itu.
“N..Ne…
Nan gwaenchanha…” lirihnya.
Keduanya
terlihat sangat canggung. Mereka sama-sama belum mengenal satu sama lain. Hal
ini begitu memalukan bagi Sungmin. Mengingat seorang namja yang bahkan tidak
dikenalnya baru saja memergokinya menangis seperti anak kecil.
“Ah,
nan Choi Siwon.” namja itu memperkenalkan dirinya serta mengulurkan tangannya
ke arah Sungmin.
Sungmin
sendiri hanya bisa menunduk malu dan menyambut tangan kekar itu.
“Nan…
Lee Sungmin. Emm.. jwiseonghamnida…”
Kemudian
Sungmin membungkukkan badannya beberapa kali. Setelah itu ia hanya diam. Ia tak
ingin pergi dari tempat itu. Ia terlalu takut untuk bertemu dengan Kyuhyun
lagi. Ia tak ingin terlihat begitu bodoh di depan Kyuhyun. Jadi ia memutuskan
untuk tetap di atap ini sampai hatinya benar-benar yakin untuk bertemu Kyuhyun
kembali. Namun tiba-tiba saja namja di sebelahnya tertawa.
“Kau
ini lucu sekali!” ucap namja yang bernama Choi Siwon itu.
“…”
Tak
ada jawaban dari Sungmin. Ia malah menatap namja itu bingung. Siwon pun hanya
tertawa sambil memandangi yeoja manis di depannya.
“Kau
ini, seharusnya kau bilang ‘bangapseumnida’ ketika kau baru berkenalan dengan
orang. Bukannya minta maaf. Memang kau punya salah apa dengan orang yang baru
saja kau kenal? Aneh sekali…” Jelas Siwon masih dengan tawanya yang tersisa.
“Ani…
geundae…” ucap Sungmin ragu.
“Geundae
wae?” tuntut Siwon agar Sungmin melanjutkan kalimatnya.
“Emm,
aku hanya berpikir mungkin saja kau terganggu dengan tangisanku tadi.” Kata
Sungmin kemudian.
Lalu
Siwon kembali tertawa. Kini Sungmin benar-benar yakin bahwa namja di dekatnya
ini sedikit tidak waras. Ia selalu saja tertawa dengan apapun yang keluar dari
mulut Sungmin. ‘Hei, apa aku salah bicara?’ batin Sungmin kesal.
“Aku
memang terganggu. Tapi sudahlah… Lalu, apa masalahmu?” Tanya Siwon melanjutkan
obrolan mereka.
“Aku
tak mungkin menceritakannya padamu, Choi Siwon-ssi.” Jawab Sungmin menolak.
Kemudian
Siwon tersenyum ramah dan menghela napasnya.
“Baiklah.
Kembalilah ke tempat ini jika kau sudah siap untuk menceritakannya padaku.”
Setelah
itu Siwon pergi begitu saja dari hadapan Sungmin. Yeoja itu hanya bisa
memandang tubuh tinggi Siwon yang semakin menghilang dari pandangannya. Namja
itu sedikit aneh. Tapi apa salahnya jika Sungmin mencoba menjadikan namja itu
temannya berbagi cerita?
.
“Dari
mana saja kau, Minnie? Aku mencarimu dari tadi!” racau Kyuhyun kesal terhadap
yeoja di depannya setelah mereka bertemu kembali beberapa jam kemudian.
“Aku
hanya ke atap sebentar!” ucap Sungmin sambil mempoutkan bibirnya.
DEG!
‘Ah,
jantung sialan! Mengapa berdetak kencang sih?’ batin Kyuhyun. Ia segera
menggelengkan kepalanya untuk mencegah perasaan anehnya datang lagi.
“Sebentar
apanya? Kau bahkan tak mengikuti kelas yang terakhir! Dan jangan mempoutkan
bibirmu seperti itu!” kini Kyuhyun tampak marah untuk menutupi kegugupannya.
“Oh,
wae? Memangnya ada yang salah?” Sungmin kembali memainkan bibir pink nya itu.
Kyuhyun
semakin salah tingkah karena Sungmin. Lalu ia kembali berteriak.
“Ya!
Sudah kubilang jangan melakukannya!”
“Sungmin-ssi!”
panggil seseorang dari belakang Kyuhyun.
Keduanya
pun kini memandang orang itu. Seorang namja bertubuh tinggi yang mereka kenali
sebagai Choi Siwon. Sungmin tampak tersenyum namun tidak dengan Kyuhyun. ‘Mau
apa dia kemari? Dan mengapa dia hanya memanggil Minnie?’ batin Kyuhyun kesal.
Kemudian
Siwon berjalan mendekati keduanya. Ah, bukan, lebih tepatnya mendekati Sungmin.
“Sudah
lebih baik?” tanyanya pada yeoja itu.
“Ah,
ne. Kau mahasiswa filsafat juga Siwon-ssi?” tanya Sungmin kemudian.
“Ne. Hanya saja aku berbeda kelas denganmu.
Kau benar-benar sudah lebih baik?” Siwon kembali memastikan.
Sungmin
dan Siwon sepertinya melupakan seseorang yang berdiri diantara mereka yang kini
sedang mendengus kesal.
“Ne. Aku…”
“Ehem!”
Kyuhyun yang tak tahan karena tidak dipedulikan akhirnya mengeluarkan suaranya
dengan berdeham.
Siwon
hanya menoleh sebentar pada Kyuhyun dan berkata, “Ah, annyeonghaseyo
Kyuhyun-ssi.”
Kyuhyun
memandang tajam namja itu. Namun sedetik kemudian pandangannya teralih pada
teriakan centil seorang yeoja yang kini tengah sedikit berlari mendekatinya.
“Kyuhyun
oppa, ayo pulang bersamaku!” teriak yeoja itu.
Sungmin
sedikit melirik pada Kyuhyun memberikan pandangan yang seolah berkata, ‘siapa?’
Kyuhyun
hanya menghela napasnya dan menunduk kesal. Ia ingin sekali melarikan diri dari
tempat itu. Namun terlambat, yeoja itu kini telah memeluk erat lengan kanan
Kyuhyun.
“Teman
kencanmu lagi?” bisik Sungmin pada Kyuhyun.
Kyuhyun
hanya mengedipkan matanya pelan. Tak ada senyuman sama sekali. Kyuhyun selalu
saja kesal setiap ia harus menemani teman kencannya. Bukan apa-apa, hanya saja
itu akan menyita banyak waktunya. Hei, ia hanya ingin bersenang-senang.
Bukannya menghabiskan semua waktu untuk berkencan. Ish… Namun sepertinya semua
teman kencannya tak mengerti akan hal itu.
“Seohyun
ah, bisakah besok saja?” lirih Kyuhyun.
Kini
yeoja centil bernama Seohyun itu tampak tak terima. “Oppa, kau sudah berjanji
kan mau menemaniku hari ini?! Dan aku tak mau menerima tolakanmu lagi!”
“Temanilah
yeojachingumu, Kyuhyun-ssi.” Sahut Siwon tiba-tiba.
Kyuhyun
melirik kesal namja yang lebih tinggi darinya itu. “Ish… kau tahu apa?!”
“Kyuhyun
ah, sudahlah. Ayo Siwon-ssi, kita pergi!” ajak Sungmin pada Siwon ketika merasa
suasana semakin tak nyaman untuk mereka berdua.
“Minnie
ah…” lirih Kyuhyun tampak memohon.
Kemudian
Sungmin mendekat pada Kyuhyun dan berbisik di telinganya. “Sebaiknya kau
menemaninya atau kau akan mati karena teriakannya.”
Sungmin
tersenyum setelah membisikan hal itu. Bahkan mungkin bisa dikatakan ia sedikit
tertawa. Karena ia pikir wajah Kyuhyun saat ini begitu lucu.
“Kajja
Siwon-ssi!” ucap Sungmin akhirnya sebelum ia melambaikan tangan dan pergi
meninggalkan Kyuhyun bersama teman kencannya.
.
Hari
itu Sungmin benar-benar membiarkan sahabat evilnya menikmati waktu bersama
teman kencannya. Jangan pikir Sungmin biasa saja, sebenarnya dirinya cemburu
setengah mati melihatnya. Namun dia tetap pada kehendaknya. Ia tak ingin
mengungkap dirinya di depan sahabatnya itu.
Malam
harinya ia memilih beristirahat di apartemennya ditemani Yesung yang sedari
tadi malah asik bermain dengan peliharaannya sendiri,si kura-kura Ddangkoma.
“Oppa,
mengapa kau tak main di apartemenmu sendiri saja?” tukas Sungmin kesal.
“Aku
hanya ingin menemanimu, Lee Sungmin! Tidak boleh?” jawab Yesung tak kalah
ketus.
Kali
ini Sungmin memilih diam. Ia tak ingin bertengkar dengan kakak sepupunya itu.
Dan perhatian keduanya kini teralihkan dengan bunyi handphone Sungmin yang berbunyi
secara kontinyu. Menandakan sebuah telefon masuk.
“Yeoboseo?”
sapa yeoja itu.
“YA
LEE SUNGMIN!” suara di seberang sana berteriak sehingga Sungmin harus
menjauhkan handphone itu dari telinganya.
Sungmin
masih saja menjauhkan handphone itu dari telinganya selama beberapa detik. Ia
sepertinya takut dengan adanya teriakan susulan.
“YA
LEE SUNGMIN! JAWAB AKU!”
Benar
kan? Ada teriakan susulan. ‘Hhh…mengapa orang ini berteriak sih?’ batin
Sungmin.
“WAEGEURAE?!
WAE?!” teriak Sungmin tak mau kalah.
“Ya!
Mengapa kau teriak begitu? Aish… suaramu ini…” ucap namja di telefon itu.
“Lalu
kau sendiri? Kau juga berteriak, bodoh!” ketus Sungmin tambah kesal.
“…”
Tak
ada jawaban dari namja di seberang sana. Namja yang Sungmin yakini sebagai Cho
Kyuhyun itu mungkin malu karena ‘senjata makan tuan’ yang baru saja ia
lontarkan.
“Yeoboseo?
Kyuhyun-ah?” Sungmin mencoba memanggil namja itu.
Tak
ada jawaban. Suara bass itu menghilang begitu saja. Namun Sungmin tetap mencoba
memanggilnya lagi.
“Kyuhyun-ah?
Gwaenchanhayo?”
Masih
tak ada jawaban. Sungmin kini bertambah cemas. Ada apa sebenarnya?
“Kyuhyun-ah…
jawab a…”
“Aku
akan menjemputmu besok pagi! Akan kubalas semuanya! Arra?!”
Tut…
tut… tut….
‘Eh?
Apa maksudnya?’ Sungmin masih bingung dengan kalimat terakhir Kyuhyun sebelum
telefon mereka ia putuskan secara sepihak. Dan kini Yesung malah menambah
keruetan di kepalanya dengan berkata, “bertengkar dengan namjachingumu, eoh?”
“Ya
oppa! Dia bukan namjachinguku!” teriak Sungmin kemudian.
Yesung
hanya tersenyum melihat sepupunya yang salah tingkah. Kemudian ia bangkit dari
duduknya dan membawa peliharaannya pergi dari apartemen itu.
“Keurae?
Terserah kau saja. Jaljjayo Sungminnie…” kata Yesung sambil mengacak rambut
Sungmin.
“Oppa!”
.
.
‘Teeett’
Seseorang
memencet bel apartemen Sungmin pagi itu. Namun itu sepertinya terlalu pagi
untuk seseorang yang datang hanya untuk bertamu. Dengan malas Sungmin beranjak
dari tempat tidurnya dan melangkah menuju intercom. Ia menguap sebentar sebelum
menekan tombol pada kotak putih itu.
“Nuguseyo?”
tanyanya pada orang di luar sana.
“Buka
pintumu atau aku akan mendobrak!” jawab namja itu.
“Eh?
Kyuhyun-ah?”
Sungmin
cukup terkejut dengan datangnya Kyuhyun pagi itu. Ia memang sudah tahu bahwa
Kyuhyun akan menjemputnya. Tapi tidak sepagi ini. Bahkan ia pun baru saja
bangun beberapa menit yang lalu.
“Cepat
buka!” teriak Kyuhyun lagi.
“Ah,
keurae.”
Selanjutnya
Sungmin berlari membukakan pintu untuk seorang namja yang sedari tadi malam
berteriak padanya. Namja itu tampak rapi. Tak seperti biasanya. Ia segera saja
masuk ke apartemen Sungmin bahkan sebelum yeoja itu mempersilakannya. Kemudian
ia duduk di sofa besar diruang tengah. Kyuhyun bersantai di sofa itu seolah
aprtemen itu miliknya sendiri. Sungmin segera mengikutinya dan memandangnya
kesal.
“Ya!
Apa yang kau lakukan?” tanya Sungmin pada namja evil yang kini sedang bersantai
di sofa miliknya.
Kyuhyun
tersenyum tulus pada yeoja yang sedang berdiridi depannya. “Sudah kubilang kan,
aku akan membalasmu?”
Sungmin
tampak bingung. “Membalas apa? Apa salahku?”
“Aish…
sudahlah, kau ini cerewet sekali! Cepat mandi!”
‘Oh?
Siapa dia seenaknya menyuruhku?’ batin Sungmin. Ia segera menolak perintah
Kyuhyun, “Anhae!”
“Baiklah,
kalau begitu aku yang akan memandikanmu!”
Kini
Kyuhyun berdiri dan mendekati Sungmin dengan wajah mesumnya. Sedangkan Sungmin
hanya bisa bergidik ngeri dan terus berjalan mundur menghindari terkaman
serigala berwajah manusia itu.
“Keuraeseo!
Aku akan mandi.” ucap Sungmin akhirnya.
Seketika
langkah Kyuhyun berhenti. Ia tersenyum puas dan duduk kembali di sofa empuk di
belakangnya.
“Bagus…
Gidarilke!”
.
Kyuhyun
menunggu Sungmin selama hampir satu jam. Dirinya pun tak luput dari bosan. Ia
tak habis pikir mengapa yeoja selalu butuh waktu banyak bahkan untuk sejedar
mandi. Dia pun tak tahan. Akhirnya ia memutuskan bangkit dari duduknya dan
berjalan menuju kamar Sungmin. Entah apa yang ada di otaknya, ia membuka pintu
kamar yang tak terkunci itu. Dan…
“AAAA…YA
CHO KYUHYUN!!!” teriak Sungmin tiba-tiba.
Eh? Kyuhyun
tak mengerti. Apa yang diteriakinya? Bahkan tak ada adegan memalukan disana?
“Wae?
Ada yang salah?” Tanya Kyuhyun tanpa dosa.
“Kau
masuk ke kamar yeoja tanpa mengetuk, sedangkan aku belum sempat memakai
celanaku, dan kau dengan santainya bertanya ‘ada yang salah?’! Aish, jinja! Kau
pervert sekali!” ucap Sungmin berapi-api.
“Ya,
kau bilang aku apa? Lihat dirimu. Bahkan sweetermu sudah menutupi lututmu! Kau
tak perlu memakai celana lagi! Lagi pula aku tak mungkin berpikiran mesum
padamu!” ucap Kyuhyun tak mau kalah.
Kini
Sungmin hanya bisa diam. Namun dia masih kesal. Bagaimana bisa orang ini begitu
menyebalkan?
“Aish…
Dari dulu kau tak pernah berubah Kyuhyun-ah…” ketus Sungmin.
“Ya!
Kau berkata seperti itu seolah kau sudah mengenalku sejak dulu!”
DEG!
Satu
kalimat itu benar-benar membuat Sungmin terhenti. Ia ingin sekali berkata, ‘aku
memang sudah mengenalmu sejak dulu.’ Tapi sekali lagi, tidak! Ia masih ingin
bertahan pada kehendaknya. Biarlah saat ini Kyuhyun hanya mengenal dirinya
sebagai Minnie atau lee Sungmin. Bukan sebagai Chuu.
“Hei,
mengapa kau diam? Cepat bersiap!”
Suara
Kyuhyun membuyarkan lamunannya. Ia segera bangkit dan memberi sinyal pada
Kyuhyun untuk keluar dari kamarnya terlebih dahulu. Lagi, ia harus menguatkan
dirinya lagi. Memberikan keyakinan pada dirinya sendiri untuk tidak dengan
bodoh mengatakan sesuatu yang akan mengahancurkan segalanya.
Hari
itu Sungmin benar-benar tak tahu Kyuhyun akan membawanya kemana. Ia pikir
mereka akan ke kampus berdua. Namun ternyata tidak. Ketika mobil Kyuhyun hampir
mendekati gerbang Inha, ia justru menambah kecepatannya dan menjauhi tempat
kuliah mereka itu. Dan ketika Sungmin bertanya mengapa mereka tidak ke kampus,
Kyuhyun dengan seenaknya menjawab, “hari ini kita akan membolos. Kau akan
menemaniku seharian sebagai teman kencanku!”
“MWO?!”
teriak Sungmin tak percaya. “CHO KYUHYUN, KAU…”
“Ya!
Jangan teriak! Ini pembalasanku, Lee Sungmin-ssi. Lagi pula ini salahmu
sendiri.” Ucap Kyuhyun santai sambil mengeluarkan senyum evilnya.
“Naega
wae?”
Kyuhyun
tersenyum sebentar sebelum menjawab yeoja manis disampingnya. “Karena kau
membiarkanku tersiksa bersama teman kencanku yang centil itu kemarin. Selamat
Sungmin agashi, kau resmi menjadi teman kencan tuan muda Cho Kyuhyun untuk hari
ini.”
Sungmin
mendengus kesal. Bagaimana bisa Kyuhyun menjadikannya teman kencan begitu saja
tanpa persetujuannya?
“Ish…
Kau menyebalkan!” ucap Sungmin ketus.
“Tapi
kau menyukainya kan?”
“Ani!”
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar